Inilah Proses Pembuatan Bir

Dalam rangka mencegah generasi muda di Indonesia yang masih belum cukup umur mengonsumsi minuman beralkohol, maka dibuatlah peraturan bahwa minimarket dilarang menjual minuman beralkohol dalam kadar tertentu. Tentunya, peraturan ini memberikan dampak positif dan negatif di kalangan masyarakat. Masyarakat pecinta minuman beralkohol seperti bir, merasa kesulitan untuk mencari tempat jual bir di mana. Sementara, bagi masyarakat yang bukan merupakan konsumen minuman ini justru merasa diuntungkan.

Proses Pembuatan Bir
Source : wyndhaayue.wordpress.com
Bir memang salah satu minuman beralkohol yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum. Hal ini wajar, karena bila dibandingkan dengan minuman beralkohol lainnya bir termasuk mudah ditemukan. Kandungan alkohol dalam bir, didapatkan dari hasil fermentasi. Kadar alkohol minuman bir berbeda-beda, namun umumnya berkisar antara 1 hingga 5%. Kandungan alkohol yang terdapat dalam minuman ini merupakan jenis ethanol.

Bir Millet merupakan bir yang terbuat dari malt (butiran gandum atau barley) yang telah dibiarkan hingga berkecambah (malting). Proses penumbuhan kecambah ini akan menghasilkan enzim amilase (enzim yang mampu merubah karbohidrat menjadi gula). Malt ini kemudian akan dihaluskan dan dicampurkan dengan air dan direbus. Bagi yang menyukai rasa manis, dapat ditambahkan gula untuk menambahkan rasa. Lama waktu untuk proses perebusan yaitu sekitar 1 hingga 2 jam. Air rebusan ini, akan menjadi cairan gula dan kemudian ditambahkan dengan buah hop. Buah ini digunakan untuk memberikan rasa pahit pada bir, karena banyak dari konsumen bir tidak menyukai bir yang terlalu manis.

Setelah proses perebusan selesai, airnya harus didinginkan dan kemudian di saring. Saat proses pendinginan, jangan biarkan air rebusan ini terkontaminasi oleh udara. Setelah air rebusan ini cukup dingin, dilanjutkan dengan proses fermentasi dengan menggunakan ragi. Ragi yang digunakan haruslah ragi yang mampu bekerja dalam kondisi basah, seperti ragi yang sering digunakan untuk pengembang roti. Proses fermentasi bir memerlukan waktu yang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kadar gula, jumlah ragi dan kesehatan ragi.

Proses fermentasi ini sering juga disebut fermentasi primer, dan setelah 2 minggu biasanya bir tidak lagi mengandung gas. Oleh sebab itu, bir perlu melewati fermentasi sekunder agar dapat kembali mengeluarkan gas. Fermentasi sekunder dilakukan dengan cara memasukkan sedikit gula ke dalam botol penyimpanan bir, lalu ditutup dengan rapat.Tutup yang rapat dapat menahan tekanan gas yang dikeluarkan akibat fermentasi sekunder. (Yv)

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...